right_side

Recent Posts

Recent Comments

Fiqrah's Blog

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Blogroll

Kalender

Visitors

free counters

Clock

Translate

Google Translate
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German Spain Italian Dutch

Buku Tamu


Followers

Ads 468x60px

Popular Posts

Profile

Foto Saya
Fiqrah's Blog
Lihat profil lengkapku

Featured Posts Coolbthemes

In:

Wajah Sistem Pendidikan di Indonesia

VN:F [1.9.20_1166]
Rating: 7.5/10 (167 votes cast)

Wajah Sistem Pendidikan di Indonesia

Kita sebagai orang tua seringkali mengikutkan anak kita berbagai macam les tambahan di luar sekolah seperti les matematika, les bahasa inggris, les fisika dan lain-lain. Saya yakin hal ini kita dilakukan untuk mendukung anak agar tidak tertinggal atau menjadi yang unggul di sekolah. Bahkan, terkadang ide awal mengikuti les tersebut tidak datang dari si anak, namun datang dari kita sebagai orang tua. Benar tidak?
Memang, saat ini kita menganggap tidak cukup jika anak kita hanya belajar di sekolah saja, sehingga kita mengikutkan anak kita bermacam-macam les. Kita ingin anak kita pintar berhitung, kita ingin anak kita mahir berbahasa inggris, kita juga ingin anak kita jago fisika dan lain sebagainya. Dengan begitu, anak memiliki kemampuan kognitif yang baik.
Ini tiada lain karena, pendidikan yang diterapkan di sekolah-sekolah juga menuntut untuk memaksimalkan kecakapan dan kemampuan kognisi. Dengan pemahaman seperti itu, sebenarnya ada hal lain dari anak yang tak kalah penting yang tanpa kita sadari telah terabaikan. Apa itu? Yaitu memberikan pendidikan karakter pada anak didik. Saya mengatakan hal ini bukan berarti pendidikan kognitif tidak penting, bukan seperti itu!
Maksud saya, pendidikan karakter penting artinya sebagai penyeimbang kecakapan kognitif. Beberapa kenyataan yang sering kita jumpai bersama, seorang pengusaha kaya raya justru tidak dermawan, seorang politikus malah tidak peduli pada tetangganya yang kelaparan, atau seorang guru justru tidak prihatin melihat anak-anak jalanan yang tidak mendapatkan kesempatan belajar di sekolah. Itu adalah bukti tidak adanya keseimbangan antara pendidikan kognitif dan pendidikan karakter.

Ada sebuah kata bijak mengatakan, ilmu tanpa agama buta, dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh. Sama juga artinya bahwa pendidikan kognitif tanpa pendidikan karakter adalah buta. Hasilnya, karena buta tidak bisa berjalan, berjalan pun dengan asal nabrak. Kalaupun berjalan dengan menggunakan tongkat tetap akan berjalan dengan lambat. Sebaliknya, pengetahuan karakter tanpa pengetahuan kognitif, maka akan lumpuh sehingga mudah disetir, dimanfaatkan dan dikendalikan orang lain. Untuk itu, penting artinya untuk tidak mengabaikan pendidikan karakter anak didik. Lalu apa sih pendidikan karaker itu?
Jadi, Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menekankan pada pembentukan nilai-nilai karakter pada anak didik. Saya mengutip empat ciri dasar pendidikan karakter yang dirumuskan oleh seorang pencetus pendidikan karakter dari Jerman yang bernama FW Foerster. Pertama, pendidikan karakter menekankan setiap tindakan berpedoman terhadap nilai normatif. Anak didik menghormati norma-norma yang ada dan berpedoman pada norma tersebut. Kedua, adanya koherensi atau membangun rasa percaya diri dan keberanian, dengan begitu anak didik akan menjadi pribadi yang teguh pendirian dan tidak mudah terombang-ambing dan tidak takut resiko setiap kali menghadapi situasi baru. Ketiga, adanya otonomi, yaitu anak didik menghayati dan mengamalkan aturan dari luar sampai menjadi nilai-nilai bagi pribadinya. Dengan begitu, anak didik mampu mengambil keputusan mandiri tanpa dipengaruhi oleh desakan dari pihak luar. Keempat, keteguhan dan kesetiaan. Keteguhan adalah daya tahan anak didik dalam mewujudkan apa yang dipandang baik. Dan kesetiaan marupakan dasar penghormatan atas komitmen yang dipilih.

Pendidikan karakter penting bagi pendidikan di Indonesia. Pendidikan karakter akan menjadi basic atau dasar dalam pembentukan karakter berkualitas bangsa, yang tidak mengabaikan nilai-nilai sosial seperti toleransi, kebersamaan, kegotongroyongan, saling membantu dan mengormati dan sebagainya. Pendidikan karakter akan melahirkan pribadi unggul yang tidak hanya memiliki kemampuan kognitif saja namun memiliki karakter yang mampu mewujudkan kesuksesan.
Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat, ternyata kesuksesan seseorang tidak semata-mata ditentukan oleh pengetahuan dan kemampuan teknis dan kognisinyan (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Dan, kecakapan soft skill ini terbentuk melalui pelaksanaan pendidikan karater pada anak didik.
Berpijak pada empat ciri dasar pendidikan karakter di atas, kita bisa menerapkannya dalam pola pendidikan yang diberikan pada anak didik. Misalanya, memberikan pemahaman sampai mendiskusikan tentang hal yang baik dan buruk, memberikan kesempatan dan peluang untuk mengembangkan dan mengeksplorasi potensi dirinya serta memberikan apresiasi atas potensi yang dimilikinya, menghormati keputusan dan mensupport anak dalam mengambil keputusan terhadap dirinya, menanamkan pada anak didik akan arti keajekan dan bertanggungjawab dan berkomitmen atas pilihannya. Kalau menurut saya, sebenarnya yang terpenting bukan pilihannnya, namun kemampuan memilih kita dan pertanggungjawaban kita terhadap pilihan kita tersebut, yakni dengan cara berkomitmen pada pilihan tersebut.
Pendidikan karakter hendaknya dirumuskan dalam kurikulum, diterapkan metode pendidikan, dan dipraktekkan dalam pembelajaran. Selain itu, di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar juga sebaiknya diterapkan pola pendidikan karakter. Dengan begitu, generasi-generasi Indonesia nan unggul akan dilahirkan dari sistem pendidikan karakter.

In:

Mewujudkan Pendidikan Karakter Yang Berkualitas


VN:F [1.9.20_1166]


Mewujudkan Pendidikan Karakter Yang Berkualitas

Dalam tataran teori, pendidikan karakter sangat menjanjikan bagi menjawab persoalan pendidikan di Indonesia. Namun dalam tataran praktik, seringkali terjadi bias dalam penerapannya. Tetapi sebagai sebuah upaya, pendidikan karakter haruslah sebuah program yang terukur pencapaiannya. Bicara mengenai pengukuran artinya harus ada alat ukurnya, kalo alat ukur pendidikan matematika jelas, kasih soal ujian jika nilainya diatas strandard kelulusan artinya dia bisa. Nah, bagaimana dengan pendidikan karakter?
Jika diberi soal mengenai pendidikan karakter maka soal tersebut tidak benar-benar mengukur keadaan sebenarnya. Misalnya, jika anda bertemu orang yang tersesat ditengah jalan dan tidak memiliki uang untuk melanjutkan perjalananya apa yang anda lakukan? Untuk hasil nilai ujian yang baik maka jawabannya adalah menolong orang tersebut, entah memberikan uang ataupun mengantarnya ke tujuannya. Pertanyaan saya, apabila hal ini benar-benar terjadi apakah akan terjadi seperti teorinya? Seperti jawaban ujian? Lalu apa alat ukur pendidikan karakter? Observasi atau pengamatan yang disertai dengan indikator perilaku yang dikehendaki. Misalnya, mengamati seorang siswa di kelas selama pelajaran tertentu, tentunya siswa tersebut tidak tahu saat dia sedang di observasi. Nah, kita dapat menentukan indikator jika dia memiliki perilaku yang baik saat guru menjelaskan, anggaplah mendengarkan dengan seksama, tidak ribut dan adanya catatan yang lengkap. Mudah bukan? Dan ini harus dibandingkan dengan beberapa situasi, bukan hanya didalam kelas saja. Ada banyak cara untuk mengukur hal ini, gunakan kreativitas anda serta kerendahan hati untuk belajar lebih maksimal agar pengukuran ini lebih sempurna.

Membentuk siswa yang berkarakter bukan suatu upaya mudah dan cepat. Hal tersebut memerlukan upaya terus menerus dan refleksi mendalam untuk membuat rentetan Moral Choice (keputusan moral) yang harus ditindaklanjuti dengan aksi nyata, sehingga menjadi hal yang praktis dan reflektif. Diperlukan sejumlah waktu untuk membuat semua itu menjadi custom (kebiasaan) dan membentuk watak atau tabiat seseorang. Menurut Helen Keller (manusia buta-tuli pertama yang lulus cum laude dari Radcliffe College di tahun 1904) “Character cannot be develop in ease and quite. Only through experience of trial and suffering can the soul be strengthened, vision cleared, ambition inspired, and success achieved”.
Selain itu pencanangan pendidikan karakter tentunya dimaksudkan untuk menjadi salah satu jawaban terhadap beragam persoalan bangsa yang saat ini banyak dilihat, didengar dan dirasakan, yang mana banyak persoalan muncul yang di indentifikasi bersumber dari gagalnya pendidikan dalam menyuntikkan nilai-nilai moral terhadap peserta didiknya. Hal ini tentunya sangat tepat, karena tujuan pendidikan bukan hanya melahirkan insan yang cerdas, namun juga menciptakan insan yang berkarakter kuat. Seperti yang dikatakan Dr. Martin Luther King, yakni “intelligence plus character that is the goal of true education” (kecerdasan yang berkarakter adalah tujuan akhir pendidikan yang sebenarnya).
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk merealisasikan pendidikan karakter di sekolah. Konsep karakter tidak cukup dijadikan sebagai suatu poin dalam silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran di sekolah, namun harus lebih dari itu, dijalankan dan dipraktekan. Mulailah dengan belajar taat dengan peraturan sekolah, dan tegakkan itu secara disiplin. Sekolah harus menjadikan pendidikan karakter sebagai sebuah tatanan nilai yang berkembang dengan baik di sekolah yang diwujudkan dalam contoh dan seruan nyata yang dipertontonkan oleh tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah dalam keseharian kegiatan di sekolah.

Di sisi lain, pendidikan karakter merupakan upaya yang harus melibatkan semua pemangku kepentingan dalam pendidikan, baik pihak keluarga, sekolah dan lingkungan sekolah dan juga masyarakat luas. Oleh karena itu, langkah awal yang perlu dilakukan adalah membangun kembali kemitraan dan jejaring pendidikan yang kelihatannya mulai terputus diantara ketiga stakeholders terdekat dalam lingkungan sekolah yaitu guru, keluarga dan masyarakat. Pembentukan dan pendidikan karakter tidak akan berhasil selama antara stakeholder lingkungan pendidikan tidak ada kesinambungan dan keharmonisan. Dengan demikian, rumah tangga dan keluarga sebagai lingkungan pembentukan dan pendidikan karakter pertama dan utama harus lebih diberdayakan yang kemudian didukung oleh lingkungan dan kondisi pembelajaran di sekolah yang memperkuat siklus pembentukan tersebut. Di samping itu tidak kalah pentingnya pendidikan di masyarakat. Lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi terhadap karakter dan watak seseorang. Lingkungan masyarakat luas sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan penanaman nilai-nilai etika, estetika untuk pembentukan karakter. Menurut Qurais Shihab (1996; 321), situasi kemasyarakatan dengan sistem nilai yang dianutnya, mempengaruhi sikap dan cara pandang masyarakat secara keseluruhan. Jika sistem nilai dan pandangan mereka terbatas pada kini dan disini, maka upaya dan ambisinya terbatas pada hal yang sama.
Ingin mewujudkan pendidikan karakter yang berkualitas? Maka kuncinya sudah dipaparkan diatas, ada alat ukur yang benar sehingga ada evaluasi dan tahu apa yang harus diperbaiki, adanya tiga komponen penting (guru, keluarga dan masyarakat) dalam upaya merelaisasikan pendidikan karakter berlangsung secara nyata bukan hanya wacana saja tanpa aksi. Ingat, Pendidikan karakter melalui sekolah, tidak semata-mata pembelajaran pengetahuan semata, tetapi lebih dari itu, yaitu penanaman moral, nilai-nilai etika, estetika, budi pekerti yang luhur. Dan yang terpenting adalah praktekan setelah informasi tersebut di berikan dan lakukan dengan disiplin oleh setiap elemen sekolah.

In:

Kemampuan-kemampuan Menakjubkan dari Otak Bayi

Kemampuan-kemampuan Menakjubkan dari Otak Bayi

Jakarta, Apa yang dapat dilakukan oleh bayi mungkin dianggap hal yang sepele bagi orang dewasa karena bayi belum dapat mengimbangi percakapan orang dewasa. Tetapi sebenarnya bayi dapat membuktikan kepandaiannya. Setelah para ilmuwan menemukan cara untuk mengungkap kemampuan bayi, ternyata bayi memiliki banyak kemampuan otak yang cukup cerdas dan menakjubkan.

Kira-kira kemampuan menakjubkan apa saja yang ada pada otak bayi?

Berikut 9 kemampuan menakjubkan dari otak bayi seperti dikutip dari LiveScience, Rabu (14/3/2012) antara lain:

1. Mengetahui siapa yang memiliki kedudukan lebih tinggi

Dari usia 10 bulan, bayi mengetahui dan mengerti hal-hal yang cukup benar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal Science menunjukkan bayi mengerti hirarki (urutan kedudukan) sosial dan mengetahui ukuran yang dapat menentukan siapa yang bertanggung jawab.

2. Mengerti ekspresi emosi anjing

Bahkan sebelum bayi dapat mengatakan kata 'mama' dan 'papa', bayi telah dapat menguraikan dan mengerti emosi anjing. Sebuah studi pada tahun 2009 menemukan bayi usia 6 bulan telah dapat menunjukkan bahasa tubuh yang sesuai.

"Emosi adalah salah satu hal pertama yang dapat ditangkap bayi dalam dunia sosial," kata pemimpin peneliti Ross Flom, seorang profesor psikologi di Brigham Young University, Utah.

Hasil studi tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Developmental Psychology.

3. Memahami suasana hati dan emosi

Sementara bayi masih belum dapat berbicara, ia mungkin tahu kapan orang dewasa sedang merasa terpuruk. Sekitar usia 5 bulan, bayi dapat secara akurat memilih sebuah lagu yang dapat membangkitkan emosi positif.

Hal tersebut berdasarkan hasil sebuah penelitian yang telah diterbitkan pada tahun 2010 dalam jurnal Neuron. Pada usia 9 bulan, bayi juga dapat mengidentifikasi suara sedih dari beberapa lagu.

4. Dapat menari mengikuti irama musik

Berbicara tentang musik, bayi tidak dapat jika tidak bereaksi ketika mendengar musik tersebut. Tidak hanya telinga bayi yang dapat mengikuti ketukan, bayi sebenarnya dapat menari. Hal tersebut berdasarkan hasil sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2010.

Bayi dapat melakukan gerakan tari dengan tangan, kaki dan badannya sesuai dengan irama atau alunan musik. Kemampuan menari adalah bawaan pada manusia, meskipun para peneliti tidak yakin mengapa hal tersebut dapat berevolusi.

Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Proceeding of National Academy of Sciences.

5. Meniru tindakan orang lain

Sebuah studi pada tahun 2009 mengungkapkan ketika bayi berusia 9 bulan yang melihat orang dewasa sebagai sebuah objek, maka daerah motor di otak bayi akan diaktifkan seolah-olah benar-benar melakukannya.

Para peneliti studi menunjukkan bahwa neuron cermin yang banyak berperan. Bayi memiliki kemampuan prediktif yang dapat membantunya menanggapi tindakan orang lain. Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal Biology Letters.

6. Belajar dengan cepat saat tidur

Menurut sebuah studi pada tahun 2010, bayi rupanya bisa belajar bahkan saat tidur. Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti yang melibatkan 26 bayi yang sedang tidur.

"Seperti bayi yang baru lahir menghabiskan sebagian besar waktu mereka tidur, kemampuan tersebut mungkin penting untuk dapat cepat beradaptasi dengan dunia di sekitarnya dan membantu untuk memastikan kelangsungan hidup bayi," kata peneliti.

Hasil studi tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Proceeding of National Academy of Sciences.

7. Bayi dapat mengerti suara yang ditujukan pada mereka

Dalam sebuah studi pada tahun 2006, bayi yang berusia 7 bulan dapat mengerti suara atau bunyi yang ditujukan pada mereka. Hasil studi tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Proceeding of National Academy of Sciences.

8. Dapat membedakan dua bahasa yang berbeda

Pada penelitian pada tahun 2007 yang telah diterbitkan dalam jurnal Science menunjukkan bahwa, bayi usia 4-6 bulan dapat menghabiskan lebih banyak waktu untuk melihat orang yang berbicara kepadanya mengucapkan kalimat dalam bahasa yang berbeda.

Hal tersebut menunjukkan bahwa bayi dapat membedakan antara kedua bahasa tersebut. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi mulai memahami tata bahasa, pengolahan tata bahasa dan kata-kata secara bersamaan pada usia 15 bulan.

"Bayi yang baru lahir dapat dikatakan cerdas dalam bahasa karena bayi memiliki kemampuan dengan mudah belajar salah satu bahasa di dunia," kata psikolog George Hollich dari Purdue University.

9. Dapat menilai karakter orang cukup baik

Mengelompokkan orang lain sebagai bermanfaat atau berbahaya sangat penting ketika memilih teman. Dan kemampuan tersebut dapat mulai dimiliki sejak bayi.

Kemampuan menilai karakter dapat menjadi langkah pertama bayi dalam pembentukan moral. Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian yang telah diterbitkan pada tahun 2007 di jurnal Nature.(del/ir) 
sumber: Detikhealth.com

In:

OSN Biologi



DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

DIRJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH UMUM
TEST SELEKSI TINGKAT PROVINSI
CALON PESERTA
INTERNATIONAL BIOLOGY OLYMPIAD (IBO)
TAHUN 2010
PETUNJUK :
1. Waktu mengerjakan tes : 2 Jam 30 menit (150 menit).
2. Sebelum mengerjakan tes, periksalah kelengkapan naskah yang diberikan.
3. Isilah nama, asal sekolah, kelas, provinsi dan nomer peserta pada setiap halaman lembar jawaban.
4. Tulislah jawaban anda pada lembar jawaban yang telah disediakan.
5. Gunakan ballpoint/pulpen untuk menulis setiap jawaban anda.
6. Mulailah bekerja setelah pengawas memberi tanda dimulai dan berhenti bekerja setelah pengawas memberi tanda selesai.
7. Handphone ditinggalkan di pengawas sebelum memulai tes.
8. Tiap nomer memiliki bobot nilai yang berbeda dan penilaian tertera di belakang tiap soal dengan total nilai keseluruhan berjumlah 100.
9. Peserta diperkenankan menggunakan kalkulator.
10. Lembar Jawaban harus dikumpulkan kembali ke petugas pusat untuk dibawa ke Jakarta.
11. Soal tes boleh dibawa pulang peserta.
www.tobi.or.id
JUNI 2009 Seleksi Calon Peserta IBO 2010 TEST TINGKAT PROPINSI 2009 Nama : ……………………………....……………….; Asal SMU/Kelas ……………:……………………………………. 1
BIOLOGI SEL MOLEKULER & MIKROBIOLOGI
1. Glycophorin, suatu protein integral pada membran sel, memiliki heliks alfa transmembran tunggal. Manakah peta hidropathi ideal berikut yang paling mungkin merepresentasikan sifat transmembran dari glycophorin? (Nilai 1)
A.
B.
C.
D.
E.
2. Suatu kurva tumbuh dari suatu populasi bakteri ditunjukkan pada grafik berikut ini. Empat tahapan dalam kurva tumbuh ditandai dengan a, b, c dan d. Cocokkan tahapan-tahapan tersebut dengan populasi yang tepat (P, Q, R, S). Isikan jawaban anda pada tabel yang diberikan di lembar jawaban. (Nilai 1)
Seleksi Calon Peserta IBO 2010 TEST TINGKAT PROPINSI 2009 Nama : ……………………………....……………….; Asal SMU/Kelas ……………:……………………………………. 2
Populasi Banyaknya sel (juta) Hidup Total P 10 11 Q 400 450 R 225 950 S 550 950 Populasi Tahapan P ….. Q ….. R ….. S …..
3. Lysosom adalah organel sel yang berisi enzim-enzim hidrolitik. Enzim-enzim ini diturunkan ke lisosom melalui RE dan badan golgi. „M6P‟ adalah gugus marker unik yang menempel pada enzim ini yang dikenali oleh reseptor lisosomal. Dua enzim yaitu PT dan PG dapat mengubah mannosa menjadi M6P sebagaimana jalur reaksi berikut ini.
PT PG Mannose Intermediate M6P Pasien dengan “I-cell disease” menghasilkan hydrolase normal, akan tetapi meskipun dikirim ke lisosom, pada pasien ini, enzim tersebut diangkut keluar sel. Tiga galur sel (I, II dan III) yang memiliki kelainan tersebut telah berhasil diidentifikasi. Supaya dapat mendeteksi penyebab kelainan itu, percobaan berikut dilakukan: No. Percobaan Hasil 1. Supernatan dari I ditambahkan pada II. Kelainan dapat diatasi. 2. Supernatan dari II ditambahkan pada III. Kelainan dapat diatasi. 3. Supernatan dari II ditambahkan pada I. Kelainan tidak dapat diatasi. 4. Supernatan dari I ditambahkan pada III. Kelainan dapat diatasi. 5. Supernatan dari III ditambahkan pada I. Kelainan tidak dapat diatasi. 6. Supernatan dari III ditambahkan pada II. Kelainan dapat diatasi. Manakah yang penyebab yang paling mungkin dari kelainan tersebut? (Nilai 1)
A. I: Defisiensi enzim PT dan PG, II: defisiensi enzim PT, III: defisiensi enzim PG
B. I: Defisiensi enzim PT, II: defisiensi reseptor, III: defisiensi enzim PG
C. I: Defisiensi enzim PG, II: defisiensi reseptor, III: defisiensi enzim PT
D. I: Defisiensi reseptor, II: defisiensi enzim PG atau PT, III: defisiensi enzim PG atau PT
Seleksi Calon Peserta IBO 2010 TEST TINGKAT PROPINSI 2009 Nama : ……………………………....……………….; Asal SMU/Kelas ……………:……………………………………. 3
4. Manakah pernyataan berikut ini yang mencerminkan proses saat ujung telomerik dari kromosom direplikasi? (Nilai 0,5)
A. Suatu molekul RNA unik berperan sebagai primer untuk sintesis.
B. Suatu molekul RNA unik berperan sebagai cetakan untuk sintesis.
C. Blok DNA template-independent berukuran pendek diligasi pada ujung-ujungnya menggunakan ikatan 5‟-5‟.
D. Telomer direplikasi sebagai rantai short tandem-repeat ribonukleotida serta deoxyribonucleotida.
E. Telomer direplikasi dalam proses template-independent.
5. Selama proses sintesis protein, faktor eEF-2 menginduksi hidrolisis GTP. Energi dari hidrolisis ini dipasangkan dengan peristiwa yang mana? (Nilai 0,5)
A. Aktivasi asam amino dengan melekat pada suatu tRNA
B. Penjajaran yang benar dari mRNA pada ribosom 40S
C. Pembentukan kompleks inisiasi 80S
D. Pembentukan ikatan peptida
E. Translokasi ribosom
6. Pada suatu assay untuk keberadaan alel gen penyakit tertentu, anda mengisolasi DNA genomik dari masing-masing sampel dan melakukan polymerase chain reaction (PCR) menggunakan primer tertentu. Produk PCR diharapkan memiliki satu recognition site bagi enzim endonuclease restriksi BamHI. Pada PCR dan digesti BamHI berikut, produk dipisahkan dengan gel electrophoresis dan hasilnya ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Sumur mana yang berkaitan dengan pendemonstrasian heterozygositas individual untuk sisi BamHI? (Nilai 1)
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
7. Urutan kesembilan residu asam-asam amino penyusun vasopresin (hormon antidiuretik) adalah sebagai berikut :
1Cys-2Tyr-3Phe-4Gln-5Asn-6Cys-7Pro-8Arg-9Gly Seleksi Calon Peserta IBO 2010 TEST TINGKAT PROPINSI 2009 Nama : ……………………………....……………….; Asal SMU/Kelas ……………:……………………………………. 4
dengan ikatan disulfida antara 1Cys dan 6 Cys. Diketahui sifat residu asam aminonya sebagai berikut : Polar : Gln, Asn, Arg, Cys Nonpolar : Tyr, Phe, Pro, Gly Menurut anda, pernyataan-pernyataan berikut ini BENAR (B) atau SALAH (S)? (Nilai @ 0,5)
a) Vasopressin tidak dapat larut dalam air. (……..)
b) Jika diketahui pereaksi HgCl2 dapat bereaksi dengan gugus sulfihidril (-SH) dari suatu asam amino, vasopresin dapat dideteksi dengan menggunakan pereaksi tersebut. (……..)
c) Vasopresin dapat memberikan hasil positif bila diuji dengan reagen yang mengandung ion Cu2+. (……)
8. Berikut ini, manakah yang akan menyebabkan reduksi tiba-tiba pada jumlah kalium yang keluar dari sel? (Nilai 0,5)
A. Meningkatnya permeabilitas membran terhadap kalium
B. Hiperpolarisasi potensial membran
C. Menurunnya konsentrasi kalium ekstraseluler
D. Penurunan aktivitas pompa natrium-kalium
E. Menurunnya konsentrasi natrium ekstraseluler
9. Terapi paling efektif saat ini untuk pasien AIDS adalah menggunakan azidothynidine (AZT), dideoxynosine (DDI), dan saquinavir atau agen-agen serupa. Penggunaan tiga obat di atas menghambat proses virus yang mana? (Nilai 0,5)
A. Rnase, Dnase
B. Pembentukan gp120
C. Ekspresi antibodi p24
D. Sintesis semua membran
E. Transkriptase balik, protease
10. Efek Pasteur, suatu penurunan pada laju konsumsi glukosa ketika sel ragi yang ditumbuhkan secara anaerob didedahkan pada O2 , dapat disebabkan oleh: (Nilai 0,5)
A. Inhibisi dari fosfofructokinase oleh ATP dan sitrat
B. Peningkatan konsentrasi ADP dan AMP karena hidrolisis ATP
C. Penurunan perolehan ATP per molekul glukosa
D. Ketidakberpasangannya fosforilasi oksidatif dari transport-elektron
E. Stimulasi pemecahan glikogen
11. Semua proses berikut ini terjadi pada jalur yang memicu sekresi protein teregulasi pada sel hewan, kecuali: (Nilai 1)
A. Pembentukan vesikel transport dari RE kasar
B. Peningkatan konsentrasi ion kalsium sitosolik sebelum sekresi terjadi
C. Fosforilasi residu mannosa pada suatu glycoprotein
D. Pembentukan oligosaccharida N-linked
E. Sintesis sekuens sinyal terminal-amino
Seleksi Calon Peserta IBO 2010 TEST TINGKAT PROPINSI 2009 Nama : ……………………………....……………….; Asal SMU/Kelas ……………:……………………………………. 5
12. Grafik berikut ini merepresentasikan berbagai kurva yang diperoleh dalam percobaan translasi bakteri in vitro yang berbeda-beda. Produk peptide diukur sebagai acid-precipitable dengan satuan counts per minute (cpm) yang merupakan hasil dari pemakaian campuran asam amino berlabel radioaktif. Tanda panah merepresentasikan kapan saja berbagai zat ditambahkan pada sistem. (Nilai 2)
a) Penambahan fmet-tRNA pada sistem yang tidak memiliki komponen ini paling mungkin akan menghasilkan kurva:………
b) Penambahan suatu peptida yang berikatan irreversible pada A site dari ribosom akan paling mungkin menghasilkan kurva:……..
13. Pada suatu operon yang diregulasi hanya oleh attenuasi, suatu mutasi yang menyebabkan oversynthesis dari produk gen paling mungkin pada bagian DNA yang berkaitan dengan: (Nilai 1)
A. operator
B. 3′ terminal sequence dari RNA
C. coding sequence untuk aktivator trans
D. 5′ terminal sequence dari RNA
E. intron dari RNA
14. Seorang ilmuwan sedang mempelajari produksi suatu protein yang dilepaskan oleh sel hewan ke dalam medium kultur. Dia menemukan bahwa protein hanya nampak pada medium kultur setelah dia menambahkan beberapa tetes hormon pada sel. Sebelum menambahan hormon, dia memberi label dahulu pada protein di dalam sel dengan pewarna fluorescent dan mengamati sel di bawah mikroskop cahaya: zat warna terlihat pada struktur berbentuk tabung dan lembaran pipih pada sel, dan pada struktur seperti kantung pipih. Setelah penambahan hormon, zat warna juga nampak sebagai titik-titik kecil yang mengelompok berhadap-hadapan dengan membran sel. Pernyataan mana yang paling mungkin menjelaskan observasi ini? (Nilai 1)
A. Hormon menstimulasi sintesis protein di dalam vakuola sel; protein lalu dilepaskan ke aparatus Golgi, dan melintasi membran melalui difusi pasif.
B. Protein dibuat di retikulum endoplasma, dilepaskan ke apparatus Golgi dan disekresikan melalui eksositosis terstimulasi hormon.
C. Protein dibuat di retikulum endoplasma, dilepaskan ke apparatus Golgi dan disekresikan melalui pinositosis terstimulasi hormon.
D. Hormon memicu sintesis protein di retikulum endoplasma dan kemudian protein tersebut disekresikan keluar sel melalui eksositosis.
E. Protein dibuat pada bagian dari sitoskeleton, dilepaskan ke apparatus Golgi, dan disekresikan melalui protein saluran pada membran sel.
Seleksi Calon Peserta IBO 2010 TEST TINGKAT PROPINSI 2009 Nama : ……………………………....……………….; Asal SMU/Kelas ……………:……………………………………. 6
15. Pada suatu pameran ilmiah, seorang siswa mempelajari pH di dalam sel hewan. Dia menemukan bahwa saat dia menumbuhkan sel-sel pada media kultur dengan pH 6,3; pH di dalam sitoplasma adalah 6,7. Ketika dia menurunkan pH media kultur menjadi 6,0; pH di dalam sel tidak berubah, tetapi ketika menambahkan bubuk yang mengabsorbsi ion natrium pada media kultur yang sama, pH di dalam sel menurun sampai 6,2. Manakah penjelasan berikut yang paling tepat mengenai hasil di atas? (Nilai 1)
A. Ion natrium penting untuk sel hidup, sehingga ketika natrium dihilangkan dari luar sel, sel akan mati karena ion hidrogen keluar dari sel.
B. Hilangnya natrium mencegah kerja pompa pada membran sel yang ion natrium ekstraseluler masuk ke dalam sel melalui transport aktif dan pada saat yang sama, memungkinkan ion hidrogen intraseluler meninggalkan sel mengikuti gradien konsentrasinya.
C. Hilangnya ion natrium mencegah aliran normal dari natrium ke dalam sel melalui saluran ion; natrium ini umumnya menetralkan keasaman sitoplasma.
D. Ion natrium normalnya dipompa keluar dari sel menghasilkan gradien sepanjang membran yang dapat memberi tenaga bagi transport ion hidrogen keluar dari sel melawan gradien konsentrasi seiring dengan natrium yang mengalir masuk kembali ke dalam sel; hilangnya natrium eksternal merusak gradien, sehingga aliran ion hidrogen berhenti.
E. Membran sel mengandung saluran ion yang membawa ion keluar dari sel sepanjang gradient konsentrasinya, dan saluran ion hydrogen teraktivasi-natrium yang memungkinkan ion hidrogen masuk ke dalam sel sepanjang gradien konsentrasinya; jika natrium dihilangkan, saluran ion hidrogen akan menutup sehingga mencegah ion hidrogen memasuki sel.
16. Salah satu masalah utama dalam biologi molekuler adalah menentukan asosiasi antara berbagai protein berbeda dalam suatu kompleks. Asosiasi yang melibatkan protein spektrin, ankrin, band 3, dan aktin, merupakan penyusun utama jaringan kerja filamen pada permukaan sitoplasmik dari membran sel darah merah. Asosiasi ini telah diteliti dalam beberapa cara. Salah satu metode yang umum adalah penggunaan antibodi yang spesifik bagi protein tertentu. Suatu campuran yang terdiri atas dua protein diinkubasi bersama, lalu ditambahkan dengan suatu antibodi yang spesifik bagi salah satu protein. Kompleks protein-antibodi yang dihasilkan lalu dipresipitasi dan dianalisis. Teknik tersebut diterapkan pada campuran spektrin, anakrin, band 3, dan aktin sehingga memberikan hasil yang ditampilkan pada tabel berikut ini:
Dari informasi yang disebutkan pada tabel, tentukan SUSUNAN keempat protein tersebut pada membran sel! (Nilai 2) Jawab: i.................... ii................. iii................... iv................ Seleksi Calon Peserta IBO 2010 TEST TINGKAT PROPINSI 2009 Nama : ……………………………....……………….; Asal SMU/Kelas ……………:……………………………………. 7
Pertanyaan No. 17 dan 18 berhubungan dengan keterangan berikut ini. Perakitan tubulin murni menjadi mikrotubul secara in vitro dapat diikuti dengan menggunakan spektrofotometer untuk mengukur pemencaran cahaya (absorbansi pada 350 nanometer). Massa total polimer mikrotubul sebanding dengan jumlah cahaya yang mengalami dispersi (scaterred). Polimerisasi dimulai dengan pemanasan buffer sampel yang mengandung tubulin dan GTP yang melimpah sampai suhu 37°C. Pada percobaan dengan hasil berikut ini, tubulin terlarut dengan konsentrasi 1,6 mg/ml digunakan untuk kedua sampel X dan sampel Y. Sejumlah volume kecil dari badan basal eukaryotic ditambahkan pada sampel X saja. Asumsikan bahwa sampel badan basal tidak mengubah volume atau konsentrasi tubulin awal dari sampel X secara signifikan.
17. Manakah pernyataan berikut ini yang paling tepat menggambarkan situasi pada 50 menit di sampel X maupun sampel Y? (Nilai 1)
A. Semua tubulin berada dalam bentuk polimer.
B. Laju penambahan subunit tubulin pada mikrotubul sebanding dengan laju hilangnya tubulin dari mikrotubul.
C. Penambahan subunit tubulin pada mikrotubul dibatasi oleh hidrolisis semua GTP.
D. Jumlah mikrotubul terus meningkat.
E. Rata-rata panjang mikrotubul terus meningkat.
18. Rasio massa tubulin terpolimerisasi pada sampel X terhadap sampel Y pada 15 menit adalah sekitar: (Nilai 1)
A. 0,5
B. 0,3
C. 4
D. 3
E. 2
19. Sel mengambil molekul ekstraseluler melalui endositosis diperantarai reseptor dan endositosis fasa-fluida. Efisiensi dari kedua jalur ini dibandingkan dengan menginkubasi sel epitel karsinoma manusia dengan EGF (Epidermal Growth Factor) untuk mempelajari endositosis diperantarai reseptor dan HRP (Horse Radish Peroxidase) untuk mempelajari dan endositosis fasa-fluda. Perbandingan kuantitatif dari pengambilan tersebut dilakukan dengan menginkubasi sel dengan 40 nM EGF berlabel feritrin dan 20 μM HRP (konsentrasi 500 kali
Seleksi Calon Peserta IBO 2010 TEST TINGKAT PROPINSI 2009 Nama : ……………………………....……………….; Asal SMU/Kelas ……………:……………………………………. 8
lebih besar daripada EGF) sebanyak beberapa kali. Setelah itu, sel difiksasi, diwarnai untuk mengetahui aktivitas HRP, dan ditentukan ada tidaknya kandungan feritrin dalam vesikel. Baik EGF maupun HRF ditemukan pada vesikel kecil dengan jari-jari internal 20 nm. Namun EGF lebih sering ditemukan daripada HRP.
Laju pengambilan EGF dan HRP dibandingkan dan diperoleh data pada grafik di bawah. Pengambilan HRP berbanding lurus dengan konsentrasi dan waktu. Sel mengambil HRP pada laju 1 pmol/jam pada konsentrasi HRP 20 μM. Pengambilan EGF pada awalnya menunjukkan grafik linear namun mencapai plateau pada konsentrasi EGF tinggi.
a) (Nilai 1)Hitung banyaknya molekul reseptor EGF pada permukaan setiap sel.
Jawab:.........
b) (Nilai 1)Hitung berapa banyak molekul HRP yang diambil oleh setiap vesikel endositik (jari-jari 20 nm) ketika medium mengandung 1 mg/mL HRP (berat molekul 40.000)! Asumsikan volume bola = 4/3 πr3
Jawab:......... Seleksi Calon Peserta IBO 2010 TEST TINGKAT PROPINSI 2009 Nama : ……………………………....……………….; Asal SMU/Kelas ……………:……………………………………. 9
MORFOLOGI ANATOMI FISIOLOGI TUMBUHAN
1. Pada tahap pertama dari glikolisis, enzim heksokinase menggunakan ATP untuk mentransfer gugus fosfat ke glukosa menghasilkan glukosa-6-fosfat. Produk ini akan dioksidasi lebih lanjut membentuk asam piruvat dalam glikolisis dan juga menjadi precursor acetil-koA untuk siklus asam sitrat. Manakah pernyatan di bawah ini yang akan terjadi jika sel tumbuhan hanya memiliki glukosa dan aktivitas dari heksokinase dihentikan? (Nilai 1)
A. Sel akan tetap menghasilkan energi dari reaksi transport electron di mitokondria
B. Sel akan tetap menghasilkan ATP menggunakan siklus asam sitrat
C. Sel pada akhirnya tidak mampu menghasilkan ATP
D. Sel akan melakukan fermentasi untuk menghasilkan ATP
E. Terjadi peningkatan penggunakan oksigen oleh sel.
2. Pada sebatang pohon angsana, terbentuk beberapa komponen pembuluh tapis. Sel apakah yang melakukan pembelahan untuk menghasilkan komponen pembuluh tapis tersebut? Dari manakah sel pembentuk komponen pembuluh tapis berasal? (Nilai 1)
A. Kambium pembuluh, prokambium
B. Prokambium, felogen
C. Kambium pembuluh, protoderm
D. Prokambium, protoderm
E. Prokambium, tunika-korpus
3. Manakah pernyataan berikut yang sesuai dengan karakter Fotosistem I dan Fotosistem II? (Nilai 1)
A. Fotosistem I bersifat oksidator kuat, sedangkan fotosistem II bersifat reduktor kuat
B. Fotosistem I mampu mereduksi NADP+
C. Fotosistem I mampu mengoksidasi air
D. Fotosistem II mampu menyerap cahaya merah jauh dengan panjang gelombang lebih besar dari 680nm
E. Fotosistem I mampu menyerap cahaya merah dan sedikit cahaya merah jauh
4. Dua sel tumbuhan dengan potensial airnya (Ψw) masing-masing, potensial zat terlarut (Ψs) dan tekanan hidrostatik (Ψp) dinyatakan sebagai berikut:
i. Pilihlah interpretasi yang tepat (Nilai 0,5).
A. X memiliki kandungan air dan zat terlarut lebih tinggi dari Y.
B. Y memiliki kandungan air dan zat terlarut lebih tinggi dari X.
C. Y memiliki tekanan turgor lebih tinggi dan kandungan zat terlarut lebih rendah dari X.
D. X memiliki potensial air dan potensial zat terlarut lebih tinggi dari Y.
Seleksi Calon Peserta IBO 2010 TEST TINGKAT PROPINSI 2009 Nama : ……………………………....……………….; Asal SMU/Kelas ……………:……………………………………. 10
ii. Jika dua sel tersebut berdekatan, aliran netto air akan: (Nilai 0,5):
A. terjadi dari X ke Y
B. terjadi dari Y ke X
C. nol
iii. Dua sel tersebut paling mungkin adalah: (Nilai 0,5)
A. X: sel dari pucuk yang sedang tumbuh, Y: floem
B. X: sel pengantar, Y: xilem
C. X: floem, Y: xilem
D. X: sel fotosintetik dewasa, Y: floem
5. Respon fotosintetik dari suatu tanaman terhadap berbagai konsentrasi CO2 ditunjukkan oleh grafik berikut ini.
i. Huruf W, X, Y dan Z merepresentasikan apa? Isilah dengan pilihan jawaban yang disediakan (Nilai 0,5).
W:……. X:…….. Y:…….. Z:…….. Pilihan jawaban:
A. Efisiensi karboksilasi
B. Fotorespirasi
C. Titik kompensasi CO2
D. Cahaya
E. Titik kompensasi cahaya
F. Titik penjenuhan CO2
G. Reaksi gelap
Seleksi Calon Peserta IBO 2010 TEST TINGKAT PROPINSI 2009 Nama : ……………………………....……………….; Asal SMU/Kelas ……………:……………………………………. 11
ii. Tanaman yang ditunjukkan oleh grafik di atas adalah: …..(Nilai 0,5)
A. Tanaman C3
B. Tanaman C4
C. Tanaman CAM
D. Semua jawaban benar
6. Auxin pada konsentrasi yang sesuai dapat menginduksi pemanjangan sel pada organ tumbuhan tertentu. Bagaimana pun juga, jaringan-jaringan menanggapinya secara berbeda-beda terhadap konsentrasi auxin yang berbeda. Grafik mana yang paling baik merepresentasikan respon IAA pada pucuk dan akar? (Nilai 1)
B.
D.
C.
A.
7. Biji gandum (Triticum aestivum, family Poaceae) dan Lupin (Lupinus polyphyllus, family Fabaceae) digunakan pada percobaan berikut ini. Kedua tipe biji telah dipanen sekitar 6 bulan lebih awal. Biji dari masing-masing spesies dicuplik bersama-sama dengan bobot yang sama dan diberi perlakuan sebagai berikut:
Seleksi Calon Peserta IBO 2010 TEST TINGKAT PROPINSI 2009 Nama : ……………………………....……………….; Asal SMU/Kelas ……………:……………………………………. 12
I. Biji gandum direndam di dalam air selama 24 jam. II. Biji gandum direndam di dalam larutan 1mol dm–3 mannitol selama 24 jam (mannitol adalah gula alkohol yang tidak diserap tumbuhan) III. Biji lupin direndam dalam air selama 24 jam IV. Biji lupin dicelup ke dalam air mendidih selama beberapa detik dan kemudian direndam di dalam air selama 24 jam. Semua sampel dipelihara dalam keadaan gelap selama 24 jam dan kemudian ditimbang dan kemudian diletakkan pada kertas saring basah pada cawan petri untuk uji perkecambahan. Tabel berikut ini menunjukkan persen perkiraan kenaikan bobot selama perlakuan yang berbeda dan persen perkecambahan. Perlakuan Persen kenaikan Persen bobot perkecambahan I. Gandum direndam dalam air 98 100 II. Gandum direndam dalam larutan mannitol 12 0 III. Biji lupin direndam dalam air 11 0 IV. Biji lupin dicelupkan dalam air panas sebelum direndam 110 80 Penjelasan mana saja yang mendukung hasil di atas? (Nilai 1) A. Pada biji yang direndam air, respirasi bermula sehingga air dapat diserap. B. Perbedaan bobot antara biji kering dan biji rendaman disebabkan oleh penyerapan air. C. Mannitol masuk ke dalam dinding sel dan membuatnya impermeable terhadap oksigen dan air. D. Mannitol menghambat tahapan tertentu pada siklus asam sitrat (Krebs cycle). E. Konsentrasi mannitol tinggi menghambat penyerapan air. F. Mannitol membuat jamur lendir tumbuh sangat tebal di sekitar biji gandum yang menekannya sehingga tidak dapat tumbuh. G. Biji lupin segar memiliki kulit biji dengan permeabilitas yang rendah terhadap air. H. Ketika dipanaskan, biji lupin yang kering mengalami cekaman dan menghasilkan banyak protein baru sehingga bobot meningkat. I. Pemanasan biji lupin membuat kulit biji lebih permeable terhadap air. J. Pemanasan biji lupin merusak membran sel sehingga air dapat masuk. Jawab:……………………..
8. Pada tumbuhan, kambium interfasikuler dibentuk oleh …… (Nilai 1)
A. Aktivitas kambium fasikuler
B. Empulur
C. Hanya pada tumbuhan monokotil
D. Pembelahan dan diferensiasi sel-sel parenkim
E. Sel-sel floem primer yang aktif membelah
9. Berikut ini yang bukan komponen dari kulit kayu adalah…....(Nilai 1)
A. Gabus
B. Kambium pembuluh
Seleksi Calon Peserta IBO 2010 TEST TINGKAT PROPINSI 2009 Nama : ……………………………....……………….; Asal SMU/Kelas ……………:……………………………………. 13
C. Kambium gabus
D. Floem sekunder
E. Korteks
10. Perhatikan gambar berikut!
Alasan yang mendukung bahwa gambar di atas merupakan organ batang, kecuali: (Nilai 1,5)
A. Jaringan pembuluh terdapat pada kedua sisi organ
B. Posisi jaringan xilem mengarah ke bagian tengah organ, sedangkan floem berada pada posisi lebih luar
C. Bagian tengah / median tersisi oleh jaringan parenkim
D. Terdapat kambium interfasikuler di antara dua berkas pembuluh yang berdekatan
E. Pada organ tersebut ditemukan jari-jari empulur yang terdiri dari sel-sel parenkim
11. Sayatan melintang daun A dan B yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini, masing-masing menunjukkan tumbuhan: (Nilai 1)
A. Xerofit dan mesofit
B. Xerofit dan hidrofit terapung
C. Hidrofit tenggelam dan hidrofit terapung
D. Hidrofit tenggelam dan xerofit
E. Mesofit dan xerofit
Seleksi Calon Peserta IBO 2010 TEST TINGKAT PROPINSI 2009 Nama : ……………………………....……………….; Asal SMU/Kelas ……………:……………………………………. 14
A B
12. Defisiensi nutrisi pada tanaman akan mengakibatkan gejala yang berbeda-beda. Pasangkan antara gejala yang terlihat dengan defisiensi unsur tertentu pada tabel di bawah ini. Pilihan jawaban hanya dapat digunakan satu kali. (Nilai @ 0,5)
Pilihan Unsur     Gejala defisiensi     Jawaban (I/II/III/IV/V/VI)
I. Mg     a). Klorosis pada bagian daun terbawah
II. Ca     b). Klorosis pada bagian daun teratas
III. S     c). Klorosis pada bagian intervenal (antara pembuluh) di daun terbawah
IV. P     d). Klorosis pada bagian intervenal (antara pembuluh) di daun teratas
V. Fe     e). Sintesis pigmen antosianin secara berlebihan
VI. N     f). Pinggir daun akan mengering, mengkerut dan menghitam

In:

OSN TIK

SOAL-SOAL DEKLARASI
1. Manakah yang mendeklarasikan tipe enumerasi dengan tepat?
a. Type a=integer;
b. Type a=1..300;
c. Type a=(baik, jelek, buruk);
d. Type a=[baik, jelek, buruk];
e. Type a=baik, jelek, buruk;
Jawab: c. Type a=(baik, jelek, buruk);

2. Tipe di bawah ini mana yang tidak dapat melakukan operasi aritmatika?
a. integer
b. byte
c. real
d. boolean
e. word
Jawab: d. Boolean

3. Deklarasi prosedur manakah yang dibenarkan?
a. procedure hapus;
b. procedure hapus(s:string);
c. procedure hapus(var s:string);
d. procedure hapus(s:string):boolean;
e. procedure hapus(var data);
Jawab: d. procedure hapus(s:string):boolean; Pembahasan: Untuk penulisan prosedur, tidak diperbolehkan adanya nilai kembali. Sedangkan parameter tanpa tipe data (pada opsi e), dapat dibenarkan.

4. Deklarasi function manakah yang tidak diizinkan?
a. Function density(x:real):real;
b. Function density(b:byte):byte;
c. Function density(var s:string):real;
d. Function density(var data):byte;
e. Function density;
Jawab: e. Function density; Pembahasan: Untuk penulisan function , harus ada nilai kembali.

5. Tipe variabel ekspresi manakah yang tidak dapat ditampilkan dengan procedure Writeln?
a. Type T=Integer;
b. Type T=String;
c. Type C=Char;
d. Type T=(Small, Medium, Large)
e. Semua valid
Jawab: d. Type T=(Small, Medium, Large) Pembahasan: Opsi d adalah tipe data enumerasi. Tipe data enumerasi tidak dapat ditampilkan dengan perintah Writeln.

6. Dengan deklarasi berikut: Type warna=(merah,kuning,hijau,biru,hitam,putih,jingga); Var w:warna; Perintah mana yang salah?
a. If w in [warna] then writeln(‘ada’);
b. w:=merah; w:=w + kuning;
c. w:=[merah];
d. w:=hijau; dec(w);
e. w:=’Merah’;

Jawab: d. w:=hijau; dec(w); Pembahasan: Variabel w adalah variabel yang mempunyai tipe data enumerasi yang merupakan salah satu tipe data ordinal. Karena merupakan tipe data ordinal, maka variabel w dapat dioperasikan dengan fungsi atau prosedur seperti ORD, DEC, INC, PRED, dan SUCC.

7. Pada deklarasi di atas, jika variabel W1 berisi [merah,kuning,hijau] dan variabel W2 berisi [merah,kuning,hitam] maka, jika diberikan statemen W3:=W1+W2, W3 akan berisi:
a. [merah,kuning,hijau,hitam]
b. [merah,kuning,hijau,merah,kuning,hitam]
c. [hijau,hitam]
d. [merah,kuning,merah,kuning,hijau, hitam]
e. [merah,kuning]
Jawab: a. [merah,kuning,hijau,hitam] Pembahasan: Operator + pada tipe data himpunan adalah gabungan atau union.

8. Jika diberikan statemen W3:=W1-W2, W3 akan berisi:
a. [merah,kuning,hijau,hitam]
b. [merah,kuning,hijau,merah,kuning,hitam]
c. [hijau]
d. [merah,kuning,merah,kuning,hijau, hitam]
e. [merah,kuning]
Jawab: c. [hijau] Pembahasan: Operator - pada tipe data himpunan adalah operator difference. Konsep Dasar Pemrograman Prosedural 61

9. Jika diberikan statemen W3:=W1*W2, W3 akan berisi:
a. [merah,kuning,hijau,hitam]
b. [merah,kuning,hijau,merah,kuning,hitam]
c. [hijau,hitam]
d. [merah,kuning,merah,kuning,hijau, hitam]
e. [merah,kuning]
Jawab: c. [hijau,hitam] Pembahasan: Operator * pada tipe data himpunan adalah operator irisan. SOAL-SOAL INPUT / OUTPUT

10. Perhatikan potongan program berikut ini : Begin Writeln((10 shr 1) shl 2); end. Apa yang dihasilkan oleh program diatas...
a. 18 b. 19 c. 20 d. 21 e. 22
Jawab: c. 20 Pembahasan: Operator SHR adalah operasi pergeseran bit ke kanan dan operasi shl adalah operasi pergeseran bit ke kiri. 10 shr 1 = 5 ? (1010 shr 1 = 0101 = 5) 5 shl 2 = 20 (0101 shl 2 = 10100 = 20) SOAL-SOAL STRUKTUR KONTROL

11. Bagaimana keluaran program di bawah ini? Var I:integer; Begin I:=2; Case I of 1,3,5,7,9:writeln(‘Ganjil’); 2:writeln(‘Prima genap’); 0..10:writeln(‘Normal’); else writeln(‘Tidak normal’); end; end;
a. Prima genap
b. Normal
c. Prima genap Normal
d. Normal Prima genap
e. Prima genap Tidak normal
Jawab: a. Prima genap Pembahasan: Struktur kendali case akan segera keluar untuk menjalanakan statement berikutnya setelah menemukan nilai yang tepat. Perhatikan program di bawah ini: var I,j,k:integer; L:byte; begin i:=3; j:=4; k:=32; L:=0; {If – 1 } if i + j and k =0 then writeln(‘Betul’) else Konsep Dasar Pemrograman Prosedural 63 writeln(‘Salah); {If – 2 } if (i = 2) and (j <> i) then writeln(‘Betul’) else writeln(‘Salah); {If – 3} if not L in [1..120] then writeln(‘Betul’) else writeln(‘Salah’); end. Program diatas berisi tiga perintah if then else yang saling tidak berkaitan, masing-masing IF diberi nama IF – 1, IF – 2, IF – 3.

12. Perintah if manakah yang tidak dibenarkan:
a. If - 1
b. If - 2
c. If - 3
d. If – 1 dan if - 2
e. Tidak ada if yang salah
Jawab: e. Tidak ada if yang salah Pembahasan: Pada If – 1, ekspresi i+j and k adalah ekspresi matematika dengan urutan pengerjaan j and k kemudian ditambahkan dengan i. Ini merupakan ekspresi yang valid dalam bahasa Pascal Pada If – 3, ekspresi Not L akan dioperasikan terlebih dulu. Ini juga merupakan ekspresi yang valid dalam bahasa Pascal.

13. Pada program di atas, if mana yang menghasilan output “Betul”?
a. If - 1
b. If - 2
c. If - 3
d. If – 1 dan if - 2
e. Tidak ada if yang menghasilkan “Betul”
Jawab: 64 Konsep Dasar Pemrograman Prosedural b. If - 2 Pembahasan: Urutan pengerjaan operator AND dan OR adalah AND akan dievaluasi terlebih dulu. Pada kondisi pertama, (i = 2) and (j <>i), akan menghasilkan TRUE, sehingga yang dicetak adalah “Betul”

SOAL-SOAL PERULANGAN

14. Perhatikan penggalan program berikuti ni : const Data: array [1..3,1..3] of char= ((‘1’,’1’,’2’)(‘2’,’2’,’4’),(‘4’,’4’,’8’)); var i, j : byte; begin for i:= 1 to 3 do begin for j:=3 downto 1 do write(Data[i,j]): writeln; end; end. Apa keluaran program di atas ?
a. 112 224 448
b. ‘1’’1’’2’ ’2’’2’’4’ ’4’’4’’8’
c. 211 422 844
d. ‘2’’1’’1’ ’4’’2’’2’ ’8’’4’’4’
e. 124 124 248
Jawab: c. 211 422 844 15. Perhatikan program dibawah ini : type data=set of char; var setchar:data; s:string; i:integer; begin setchar:=[]; readln(s); for i:=1 to length(s) do begin if not(s[i] in setchar) then begin setchar:=setchar+[s[i]]; write(s[i]); end; end; writeln; end.

15. Output dari program di atas jika input 'To be or Not To be that is the question' adalah
a. ‘To berNthaisqun.'
b. ‘To berNhaisqu`
c. ‘to@bernhaisquN'
d. ‘T N.'
e. ‘OBERTHAISQUN’
Jawab: a. ‘To berNthaisqun.' Pembahasan: Yang perlu diperhatikan adalah bahwa tidak ada anggota yang sama dalam sebuah set (himpunan).

16. Gunakan program berikut untuk menjawab pertanyaan : type data=set of byte; var setint:data; i:integer; begin setint:=[1]; setint:=setint+[3]; setint:=[5]; for i:=1 to 5 do begin if (i in setint) then continue else setint:=[i]; end; end. Output dari program di atas adalah:
a. [1,2,3,4,5]
b. [1,3,5]
c. [5]
d. [1,3]
e. []
Jawab: c. [5] Pembahasan: Statement di bawah ini setint:=[1]; setint:=setint+[3]; setint:=[5]; Akan membuat setint berisi [5] saja. Pada statement berikutnya: for i:=1 to 5 do begin if (i in setint) then continue else setint:=[i]; end; Akan membuat setint berisi nilai terakhir dari i yaitu 5. SOAL-SOAL PROSEDUR DAN FUNGSI

17. Perhatikan program berikut : var s:string; Konsep Dasar Pemrograman Prosedural 67 begin s:='TOKI GO GET GOLD!'; delete(s,1,length(s)-12); writeln(s); end. Apa keluaran program di atas ?
a. GO GET GOLD!
b. GO GET GOLD!
c. GET GOLD!
d. TOKI GO GET
e. TOKI GO GE
Jawab: a. GO GET GOLD! Pembahasan: Procedure delete: Deklarasi : procedure Delete(var S: String; Index: Integer; Count:Integer); Keterangan : procedure delete akan menghapus S sebanyak count karakter, dimulai dari posisi Index. Function length: Deklarasi : Function Length (S : String) : Integer; Keterangan : Length menghasilkan panjang dari S, bernilai antara 0 sampai dengan 255. Jika S tidak berisi apa-apa maka akan menghasilkan 0. Statement delete(s,1,length(s)-12) akan menghapus s dari posisi 1 sebanyak panjang s, yaitu 17-12 = 5. Sehingga yang dihapus adalah karakter ‘TOKI ‘ dan s akan bernilai GO GET GOLD!

18. Perhatikan penggalan program berikut : var i,k: integer; begin i:=5; k:=0; k:=trunc(sqrt(i))+1; writeln(k); end. Apa keluaran program di atas ?
a. 3
b. 2.24
c. 2
d. 0
e. program tidak dapat dijalankan
Jawab: a. 3 Pembahasan: Fungsi sqrt : Deklarasi : Function Sqrt (X : Real) : Real; Keterangan : menghasilkan akar pangkat dua dari x, di mana x harus positif Fungsi trunc: Deklarasi : Function Trunc (X : Real) : Longint; Keterangan : menghasilkan bilangan bulat dari X, akan selalu lebih kecil atau sama dengan X. Sqrt(5) akan menghasilkan 2.23 Trunc(2.23) akan menghasilkan 2 Sehingga k:=trunc(sqrt(i))+1; akan menghasilkan 3

19. Mengacu pada program berikut : var A,B:string; C:string[10]; begin A:='TOKI MEMANG';
B:='HEBAT'; C:=A+B; if (Pos(B)>0) then Begin Writeln('A'); end else Writeln('B'); end. Apa yang terjadi jika program di atas di jalankan...
a. Huruf ‘A’ tercetak
b. Huruf ‘B’ tercetak
c. Tidak dapat dipastikan
d. Terjadi error
e. Tidak bisa di compile
Jawab: e. Tidak bisa di compile Pembahasan: Kesalahan pertama yang akan ditemui program adalah pada function pos. Deklarasi : Function Pos (Substr : String; S : String) : Integer; Keterangan : function pos akan menghasilkan urutan atau posisi substr di S. Jika tidak ditemukan, maka akan menghasilkan 0. Pada program function pos hanya terdiri dari 1 parameter saja sehingga program tidak akan dapat dijalankan.

20. Perhatikan potongan program berikut : begin writeln(round(frac(3.7))); end. Apa keluaran program di atas ?
a. 0
b. 1
c. 2
d. 3
e. 4
Jawab: b. 1 Pembahasan: Fungsi frac (lihat pembahasan di atas) Fungsi round Deklarasi : Function Round (X : Real) : Longint; Keterangan : membulatkan bilangan X, yang mungkin lebih besar atau lebih kecil dari X. Frac(3.7) akan menghasilkan 0.7 Round(0.7) akan menghasilkan 1

21. Diketahui deklarasi fungsi dan variabel sebagai berikut: var St: String; procedure Sulap(var S: String); begin if S = 'Kecil’ then S :=’kecil’ else if S = ‘Besar’ then S :=’BESAR’; end; Di antara potongan program berikut, manakah yang salah?
a. St := Chr(60); Sulap(St);
b. St :=’KECIL’; Sulap(St);
c. St := Chr(45) + Chr(65); Sulap(St);
d. Sulap(‘Besar’);
e. Semua ekspresi di atas benar
Jawab: a. St := Chr(60); Sulap(St); Pembahasan: Sebuah variabel string tidak dapat diberikan nilai bertipe data character. SOAL-SOAL OPERASI FILE

22. Perintah mana yang tidak boleh digunakan untuk file bertipe text?
a. Assign
b. Reset
c. EOF
d. FilePos
e. Semua boleh digunakan untuk Text
Jawab: d. FilePos Pembahasan: Perint ah FilePos adalah perintah untuk mengetahui posisi file pointer (penunjuk file), dan hanya dapat dioperasikan untuk file bertipe bukan text. Gunakan program berikut ini untuk menjawab soal di bawah ini: program Uji; var T:Text; i,j,k:integer; begin Assign(T, 'INPUT.TXT’); Reset(T); Readln(T, i, j, k); Writeln(i,’ ’ j,’ ’, k); Readln(T,i); Readln(T,j); Writeln(i,’ ’,j); Close(T); End.

23. Misalkan file INPUT.TXT berisi baris-baris sebagai bcrikut: 3 1 4 9 5 2 6 8 7 0 Bagaimanakah output dari program tersebut?
a. 3 1 4 9 5 2 6 8 7
b. 3 1 4 9 5
c. 3 1 4 5 2
d. 3 1 4 5 8
e. Terjadi runtime error karena isi file INPUT.TXT tidak sesuai untuk program ini.
Jawab: d. 3 1 4 5 8 Pembahasan: Perintah Readln akan melakukan pembacaan di baris berikutnya. Perintah Readln pertama akan melakukan pembacaan pada file baris pertama, perintah Readln berikutnya melakukan pembacaan pada baris ke dua dan perintah Readln terakhir melakukan pembacaan pada baris ketiga.

SOAL-SOAL KASUS / MEMBACA PROGRAM

Program berikut ini dipakai untuk menjawab dua soal di bawah ini var Bil:Integer; procedure Find(B:Integer;I:Integer); var J,R:Integer; begin R:=Round(sqrt(B)); J:=2; while (J<=R) and (B Mod J<>0) do inc(J); if J<=R then begin Write(J,'*'); Find(B div J, I+1); end else if I>0 then Writeln(B,'=',Bil) else Writeln('Bilangan Prima!'); end; begin Write('Masukkan bilangan : '); Readln(Bil); Find(Bil,0); end.

24. Bagaimana output program di atas bila inputnya 42?
a. 7 * 3 * 2 = 42
b. Bilangan prima
c. =42
d. 2 * 3 * 7 = 47
e. Salah semaa
Jawab: a. 7 * 3 * 2 = 42 25. Bagaimana output program di atas bila, inputnya 23? a. = 23 b. Bilangan pima c. 23 * 1 = 23 d. = 23 Bilangan prima! e. Salah semua Jawab: b. Bilangan prima Joni, petugas statistik yang baru saja belajar Pascal. Mencoba membuat program perata-rata sebagai berikut var Amatan:array[5] of integer; Jumlah:Integer; RataRata:Integer; I:Integer; begin for I:=1 to 5 do begin Write('Amatan ke-',I,' : '); Readln(Amatan[I]); end; Jumlah:=0; For I:=1 to 5 do begin Jumlah:=Jumlah+Amatan[I]; RataRata:=Jumlah/5; Writeln('Jumlah = ',Jumlah); Writeln('Rata-rata = ',RataRata); Readln; end. Gunakan program yang dibuat oleh Joni ini untuk menjawab soal-soal berikut.

26. Ketika si Joni mencoba menjalankan program tersebut, temyata, compiler menunjukkan sebuah pesan kesalahan yang membuat: ia kebingungan. Tahukah Anda kesalahan pertama yang dibuat Joni?
a. Judul program (program Statistik) terlalu panjang, maksimum 8 karakter (misalnya: program Stat)
b. Procedure Readln (pada baris terakhir program sebelum end.) tidak boleh dipanggil tanpa parameter. Jadi seharusnya: Readln(I);
c. Statement for dengan variabel sama tidak boleh diulangi dua kali. Seharusnya dideklarasikan variabel lain, misalnya var I: Integer untuk for yang kedua
d. Deklarasi array salah, semestinya: var Amatan: array[ 1..5] of Integer;
e. Nama variabel seperti RataRata tidak valid, scharusnya Ratarata
Jawab: a. Deklarasi array salah, semestinya: var Amatan: array[ 1..5] of Integer; Pembahasan: Deklarasi dari array adalah: type identifier=array[tipe_indeks] of tipe_data di mana tipe_indeks adalah tipe data ordinal.

27. Setelah Anda memberi saran demikian, temyata Joni masih belum bisa meng-compile programnya. Apa sebabnya?
a. setiap variabel harus dideklarasikan dengan keyword var sendiri-sendiri. Misalnya: var Jumlah: Integer; var RataRata:Integer; Var I:Integer;
b. Variabel RataRata tidak harus bertipe Real
c. Semua variabel, kecuali I seharusnya adalah Real, tidak boleh Integer
d. Pemisah antara parameter dalam Write dan Writeln harus titik koma, bukan koma, Misalnya Writeln(‘Jumlah = ‘;Jumlah);
e. Semua alasan di atas salah
Jawab: c. Semua variabel, kecuali I seharusnya adalah Real, tidak boleh Integer Pembahasan: Dalam program diberikan instruksi RataRata:=Jumlah/5 yang berarti variabel RataRata harus bertipe Real. Karena operator / hanya dikenal oleh variabel yang bertipe real. Konsep Dasar Pemrograman Prosedural 75

28. Joni mengganti operator “/” dengan "div" pada baris ke-15 program tersebut. Apa akibatnya?
a. program tidak mau di-compile karena. operator div tidak dapat digunakan di situ
b. nilai rata-ratanya menjadi 5
c. nilai rata-ratanya menjadi 6
d. nilai rata-ratanya menjadi 0
e. nitai rata-ratanya menjadi 2
Jawab: b. nilai rata-ratanya menjadi 5 Pembahasan: Perintah div adalah operator pembagian yang menghasilkan pembulatan ke bawah. Gunakan program berikut ini untuk menjawab beberapa soal selanjutnya: uses crt; var j:array['A'..'Z'] of Byte; c:char; Kal:string; procedure HH(S:String); var i:integer; {baris-6} m:char; begin for i:= 1 to length(S) do begin m:=S[i]; {baris-11} if m in ['A'..'Z'] then {baris-12} inc(J[i]); end; end; begin for c:='A' to 'Z' do J[c]:=0; Kal:='PASAR'; HH(Kal); for c:='A' to 'Z' do if J[c]>0 then write(c,J[c],' '); writeln; Kal:='RAYA'; HH(Kal); for c:='Z' downto 'A' do if j[c]>0 then write(c,J[c],' '); writeln; end.

29. Bila terdapat kesalahan yang menyebabkan program sama sekali tidak dapaf dijalankan sebutkan pada baris berapa, dan bagaimana perbaikannya?
a. Kesalahan semacam ini tidak ada
b. Baris 12, seharusnya ditulis If [m] in [‘A’..’Z’] then
c. Baris 6 seharusnya ditulis var i: Char;
d. Baris 13, seharusnya ditulis lnc(J[m]);
e. Index array hanya boleh berupa angka. Jadi deklarasi variabel seharusnya ditulis: const A = 1; Z = 26; var J: array[A..Z] of Byte; c: Byte; Kal: String; dan semua konstanta karakter dalam perintah for harus diganti, misalnya: for c:= A to Z do dan eterusnya
Jawab: b. Baris 13, seharusnya ditulis inc(J[m]); Pembahasan: Variabel J adalah variabel dengan tipe data array yang mempunyai indeks [‘A’..’Z’]. Dalam program diberikan indeks berupa bilangan bulat, yaitu i. Hal ini akan menghasilkan pesan kesalahan type mismatch.

30. Dengan perbaikan seperti nomor sebelumnya (kalau ada), maka program bisa dijalankan. Apakah hasil dari program tersebut?
a. A2 PI RI SI A4 PI R2 Sl Yl
b. A2 P1 RI SI YI RI A2
c. A2 PI RI SI YI R2 A4
d. PI A2 Sl RI YI A4 R2
e. A2 P1 RI SI Yl Sl R2 PI A4
Jawab: e. A2 P1 RI SI Yl Sl R2 PI A4

31. Tindakan apakah yang dilakukan oleh subrutin HH ketika dipanggil oleh baris 19 program di atas, dengan string S berisi kata “PASAR"?
a. Menghitung frekuensi kemunculan huruf-huruf alfabet dan menyimpannya dalam array J
b. Mengumpulkan huruf-huruf alfabet yang muncul lebih dari satu kali ke dalam array J
c. Mencatat letak setiap huruf alfabet ke dalam array J
d. Menentukan huruf yang paling sering dan paling jarang muncul dalam array J e. Mengurutkan huruf-huruf menurut urutan alfabet dari yang terkecil sampai yang terbesar. Jawab: a. menghitung frekuensi kemunculan huruf-huruf alfabet dan menyimpannya dalam array J

In:

OSN Astronomi

LINGKARILAH JAWABAN YANG TEPAT

1. Matahari menjadi pusat Tata Surya karena
a.    Memancarkan cahaya
b.    Diameternya sangat besar
c.    Temperaturnya tinggi
d.    Massanya besar

2. Matahari di Tata Surya menempati
a.    Titik pusat Lintasan Bumi
b.    Titik pusat lintasan planet-planet
c.    Titik pusat lintasan Bulan
d.    Titik api lintasan planet

3. Posisi terdekat planet ke Matahari disebut
a.    Aphelion
b.    Perihelion 
c.    Apogee
d.    Perigee

4. Siapa yang merumuskan Hukum Peredaran Planet secara matematis pada abad 17 yang berasal dari Jerman ?
a.    Galileo
b.    Einstein
c.    Ptolemeus
d.    Kepler     

5. Planet yang dijuluki Planet Bertelinga oleh Galileo adalah
a.    Jupiter
b.    Pluto
c.    Saturnus 
d.    Neptunus

6. Apa bentuk lintasan planet ?
a.    Lingkaran
b.    Ellips     
c.    Hiperbola
d.    Parabola

7. Planet terbesar di Tata Surya adalah
a.    Jupiter 
b.    Saturnus
c.    Bumi
d.    Mars

8. Yang bukan tergolong planet Jovian adalah
a.    Jupiter
b.    Saturnus
c.    Uranus
d.    Venus     
9. Planet yang periode revolusinya sekitar 29,5 tahun adalah
a.    Mars
b.    Jupiter
c.    Saturnus 
d.    Pluto

10. Daerah Sabuk Asteroid ada di antara lintasan planet
a.    Mars – Bumi
b.    Jupiter – Saturnus
c.    Uranus – Neptunus
d.    Mars – Jupiter 

11. Wahana antariksa yang pernah ke Merkurius tahun 1973-1974 adalah
a.    Apollo
b.    Gemini
c.    Salyut
d.    Mariner 10 

12. Di Indonesia dikenal julukan Lintang Joko Belek untuk sebuah planet. Planet ini adalah
a.    Bumi
b.    Mars     
c.    Jupiter
d.    Saturnus

13. Komet cemerlang yang terakhir terlihat tahun 2002 yang ditemukan oleh pengamat dari China dan Jepang adalah
a.    Halley
b.    Ikeya – Seki
c.    Ikeya – Zhang 
d.    Kohoutek

14. Selimut gas dan debu yang menyelubungi inti komet disebut
a.    Coma     
b.    bola salju kotor
c.    kulit komet
d.    stalaktit

15. Di Indonesia, komet dikenal dengan sebutan
a.    Lintang Pari
b.    Lintang Gubuk Penceng
c.    Lintang Waluku
d.    Lintang Kemukus 

16. Gejala terbit – terbenamnya benda langit karena
a.    Gerak rotasi Bumi 
b.    Gerak revolusi Bumi
c.    Gerak semua planet mengedari Matahari
d.    Gerak nutasi

17. Gaya tarik Bumi sehari-hari disebut sebagai gaya
a.    Magnet
b.    Sentrifugal
c.    Sentripetal
d.    Berat     

18. Gaya pasang surut di Bumi didominasi oleh
a.    Matahari
b.    Bulan     
c.    Planet-planet
d.    Komet

19. Gerhana Matahari terjadi pada saat
a.    Bulan Mati 
b.    Bulan Purnama
c.    Bulan kuartir pertama
d.    Bulan Sabit

20. Bayang-bayang Bulan yang gelap disebut
a.    Umbra 
b.    Penumbra
c.    Bayangan hitam
d.    Lingkaran gelap

In:

OSN Fisika

15 poin) Perhatikan sistem di samping. Sebuah massa m diikat dengan dua
tali ke sebuah tongkat vertikal. Panjang tali yang miring adalah l. Tali kedua
dalam keadaan horizontal (mendatar). Sistem diputar dengan suatu kecepatan
sudut ω terhadap sumbu putar/tongkat vertikal sedemikian sehingga kedua
tali mempunyai tegangan yang sama besarnya. Sudut antara kedua tali adalah
θ (ambil sin θ = 0,8).
a) Gambar diagram gaya pada benda m.
b) Berapakah besar tegangan tali? Nyatakan dalam mg.
c) Berapakah kecepatan sudut ω yang memberikan keadaan di atas.

2. (15 poin) Sebuah helikopter memiliki daya angkat P yang hanya bergantung pada berat beban total
W (yaitu berat helikopter ditambah berat beban) yang diangkat, massa jenis udara ρ dan panjang
baling-baling helikopter l.
a) Gunakan analisa dimensi untuk menentukan ketergantungan P pada W, ρ dan l.
b) Jika daya yang dibutuhkan untuk mengangkat beban total W adalah P0, berapakah daya yang
dibutuhkan untuk mengangkat beban total 2W?

3. (12 poin) Sebuah keran yang bocor mempunyai air yang menetes turun secara teratur (tetes air
jatuh tiap suatu selang waktu yang sama, T) dalam sebuah medan gravitasi konstan. Pada suatu saat,
sebuah tetes air (namakan tetes 1) sudah berada pada jarak 16a dari keran (dengan a sebuah
konstanta). Di atasnya ada 3 tetes air (namakan tetes 2, tetes 3 dan tetes 4) yang jatuh terturut-turut
setelah tetes 1 dan ada satu tetes (namakan tetes 5) yang baru persis akan terlepas dari keran.
Tentukan posisi tetes air 2, 3 dan 4 saat itu (dihitung relatif terhadap keran). Nyatakan jawaban
anda hanya dalam konstanta a.

4. (15 poin) Pada sistem di bawah terdapat gesekan antara massa m1 dan massa m2. Terdapat gesekan
juga antara massa m2 dan lantai. Besar koefisien gesek (statis dianggap sama dengan kinetis) kedua
permukaan ini sama yaitu μ. Katrol tidak bermassa dan tali tidak dapat mulur.
a) Gambar diagram gaya pada benda 1 dan benda 2
b) Tulis persamaan gerak benda 1 dan benda 2
c) Berapakah besarnya gaya luar F agar sistem bisa
bergerak dengan kecepatan konstan.

5. (14 poin) Seorang pemain basket berlari dengan laju 3 m/s. Di suatu titik, dia melemparkan bola
secara horizontal dengan suatu laju v0 relatif terhadap dirinya. Dia ingin agar bola mengenai target
di B yang jaraknya s = 6,5 m dari posisi dia melemparkan bola (titik A), tetapi dia ingin membuat
bola memantul sekali lagi dari lantai (lihat gambar). Tumbukan antara bola dengan lantai tidak
lenting sempurna dengan koefisien restitusi 0,8. Anggap ketinggian bola dari tanah saat dilempar
adalah h = 1,25 m dan anggap besar percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2.
a) Tentukan lamanya proses dari semenjak bola dilepas sampai tumbukan pertama (t1).
b) Tentukan lamanya proses dari semenjak tumbukan pertama sampai tumbukan kedua (t2).
c) Tentukan besarnya kecepatan lemparan bola v0 yang dibutuhkan.

6. (15 poin) Sebuah massa m1 = 1 kg diam di permukaan kasar dengan koefisien gesek antara massa
ini dengan lantai adalah μ1. Anggap koefisien gesek statis dan koefisien gesek kinetis sama. Sebuah
massa lainnya m2 = 5 kg bergerak mendekati m1 dari jarak s0 = 8 m dengan kecepatan vi = 5 m/s.
Tumbukan terjadi secara lenting sempurna. Koefisien gesek (statis dan kinetis) antara massa m2
dengan lantai adalah μ2 = 0,1. Anggap percepatan gravitasi adalah g = 10 m/s2.
a) Tentukan kecepatan benda m2 sebelum tumbukan (v0).
b) Tentukan kecepatan masing-masing benda persis setelah tumbukan (v1 dan v2).
c) Tentukan berapa besar μ1 agar kedua massa berhenti di tempat yang sama?
d) Dimanakah posisi kedua benda berhenti, dihitung dari titik posisi tumbukan?

7. (14 poin) Sebuah sistem bandul sederhana
mempunyai panjang tali L berada dalam medan
gravitasi g. Beban yang digunakan mempunyai
massa m dan dapat dianggap berbentuk massa titik.
Pada posisi vertikal di bawah titik O terdapat sebuah
paku pada jarak L/2 dari O. Akibat paku ini, ayunan
bandul berubah arah seperti ditunjukkan pada
gambar. Sudut simpangan mula-mula θ0 dipilih
sedemikian rupa sehingga ketinggian maksimum
(titik A) massa m relatif terhadap titik terendah (titik
B) adalah h1. Anggap simpangan sudut θ0 kecil.
a) Berapakah ketinggian h2 dari titik C (titik C adalah posisi simpangan maksimum).
b) Hitung periode osilasi sistem (yaitu gerak dari A – B – C – B – A).